Sulit mencari pacar atau pasangan hidup? Sudah bosan dengan pertanyaan "Kapan Nikah?" dari orang tua atau orang-orang terdekat? Coba ikuti "Omiai" kontak jodoh ala orang Jepang. Kalau di Indonesia mungkin kaya acara "Take Me Out" ya hahaha:D
Apa Itu Omiai?
Omiai (お見合い) atau dalam bahasa Indonesia "Pertemuan Untuk Menikah" merupakan upaya penjodohan yang mempertemukan 2 orang (Jomblo) yang memiliki prospek untuk menjalin sebuah hubungan yang berujung menikah. Dalam kehidupan Jepang yang super sibuk, mencari pasangan hidup memang sedikit sulit karena terbatasnya waktu luang untuk bergaul diluar jam kerja. Alasan inilah yang digunakan warga Jepang untuk mengikuti Omiai. Selain itu Omiai juga sering digunakan para orang tua untuk menjodohkan anaknya yang kesulitan mencari paangan hidupnya.
Jenis Omiai
Ada 2 jenis omiai modern. Yang pertama, dengan melibatkan jasa perantara "Nakōdo" ( 仲人) yang akan mengantarkan proposal pernikahan untuk kedua belah pihak. Konsep ini sudah dilakukan sejak jaman dulu, dan terkadang perantara tersebut akan memilih pasangan yang paling cocok jika dilihat dari latar belakang pendidikan, hobi, prospek karir, dan sebagainya. Namun adakalanya perantara ini hanya memasangkan 2 orang yang sedang tak memiliki pasangan; biasanya ini dilakukan oleh pihak keluarga yang khawatir jika salah satu anggota keluarganya telat menikah.
Jenis omiai kedua, adalah omiai yang diatur oleh biro jodoh. Biasanya biro jodoh tersebut akan menggelar pesta untuk para anggotanya dengan harapan mereka bisa menemukan pasangan yang cocok.
Etika Ketika Mengikuti Omiai Nakōdo
Pertama, kedua pasangan yang dijodohkan akan bertemu secara langsung. Pertemuan bisa dilakukan di ruang privat di hotel, ruang privat restoran, di rumah nakodo, rumah pria, maupun rumah wanita. Biasanya yang mengatur tempat pertemuan maupun orang-orang yang akan hadir dalam omiai tersebut diurus oleh nakodo. Dan mengingat pentingnya acara ini, biasanya kedua belah pihak yang menghadiri acara ini akan mengenakan pakaian tradisional maupun pakaian formal.
Setelah menentukan tempat dan undangan, nakodo akan datang duluan ke lokasi pertemuan pada hari H. Nakodo akan mengatur posisi tempat duduk dan dia akan menunjukkan dimana tamu undangan akan duduk. Kemudian, nakodo akan memperkenalkan sang wanita pada sang pria; dan baru setelahnya pria tersebut diperkenalkan pada pihak wanita. Adapun acaranya biasanya adalah makan malam maupun sekedar makan bersama.
Setelah proses pendahuluan selesai dilakukan, biasanya para orang tua dan nakodo akan meninggalkan kedua pasangan untuk menghabiskan waktu berdua agar bisa saling mengenal. Mereka bisa berjalan-jalan di taman maupun sekedar berbincang berdua. Apa yang akan terjadi kemudian terserah pada mereka berdua, karena kedua pasangan yang dijodohkan berhak untuk menerima maupun menolak perjodohan tersebut. Namun jika mereka cocok dan berujung pada rencana pernikahan, maka pernikahan tersebut akan disebut sebagai miai-gekkon.
Sumur : https://en.wikipedia.org/wiki/Miai
https://apps.facebook.com/omiai-jp/